Kamis, 27 November 2008
di
22.42
|
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK ITB) bekerjasama dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB) menyelenggarakan Seminar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Riset ITB 2008 pada tanggal 13 November 2008. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Aquila Bandung ini merupakan sarana monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian di lingkungan STEI dan PPTIK ITB. Dalam sambutannya, ketua LPPM, Dr. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc mengutarakan harapannya agar seluruh kegiatan penelitian di ITB memiliki arah bersama yang jelas, sehingga dapat membawa misi institusional ITB. Menurutnya, para peneliti saat ini masih meneliti kesenangannya sendiri-sendiri. Bahkan hasil yang sudah jadipun dibongkar kembali, di-recycle terus menerus, misi insitusinya jadi tidak berjalan. Dengan adanya penelitian yang terpola, penelitian tersebut dapat mendukung pengembangan ilmu dan kualitas pembelajaran, sekaligus tidak ketinggalan memberikan hasil yang dapat diterapkan di masyarakat. Keluaran penelitian haruslah berupa produk komersial atau produk karya ilmiah. Tahun ini ITB menetapkan target menghasilkan 180 makalah jurnal internasional. Harapannya nanti, jumlah jurnal internasional yang dihasilkan oleh setiap KK (Kelompok Keahlian) berjumlah tak kurang dari 25% dari banyaknya anggota KK. Menyinggung beberapa kendala administrasi penelitian, Indratmo mengakui bahwa masih ada beberapa kelemahan di LPPM, namun menegaskan keseriusan untuk segera memperbaikinya. “Akan saya cari, saya sudah mendapatkan beberapa titik-titik kelemahan kita,” tegasnya. “Saya mempunyai keyakinan, tahun depan sudah harus lancar. Saya tidak ingin hal-hal yang sifatnya administratif ini turun sampai dosen dan peneliti. Insinyur kan bukan akuntan. Ini yang akan kami carikan jalan keluarnya.” Sementara itu, kepala PPTIK, Ir. Armein Z.R. Langi, MSc, PhD, menyatakan peran PPTIK sebagai sebuah virtual research center. PPTIK melibatkan peneliti-peneliti di lingkungan KK/fakultas/sekolah dalam mengelola satu agenda penelitian. Agenda tersebut adalah pembangunan sebuah ‘masterpiece’ TIK, yakni solusi TIK istimewa dan komprehensif yang dapat diterapkan untuk membangun masyarakat. Konsep ini selanjutnya dinamakan konsep Desa Masa Depan (Smart Village). Dalam sesi pleno bertajuk Desa Masa Depan Berbasis Rural-ICT tersebut, Armein mengungkapkan fungsi Riset ITB dalam menciptakan pola kerja pusat penelitian yang disebutnya sebagai research operating system. Kegiatan riset di PPTIK tahun 2008 tersusun dalam 5 program besar: testbed infrastructure, rural business development, digital learning, health services, dan e-farming. Untuk mendukung kegiatan tersebut, PPTIK mengadakan kegiatan management meeting mingguan, evaluasi kemajuan riset setiap bulan, konsinyiring, konferensi internasional, dan workshop paper/jurnal. “Saya berusaha keras dengan teman-teman untuk mewujudkan virtual research center. Meskipun hasilnya belum begitu menggembirakan, tapi kita percaya itu direction-nya, research 2.0, riset berbasis komunitas,” demikian tuturnya. Sesi pleno kemudian dilanjutkan oleh dua sesi paralel. Pada sesi paralel ini, dilakukan pemaparan 11 kegiatan riset, baik riset KK, riset unggulan (RU), maupun riset internasional (RI). Setiap paparan diikuti oleh sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab ini, bertindak sebagai reviewer adalah wakil dari kalangan industri, ketua-ketua KK, dan sesama peneliti. Ketua Komisi Penelitian ITB, Dr. T.A. Fauzi Soelaiman, yang telah hadir sejak acara dimulai, menutup rangkaian kegiatan Monev ini pada pkl 13.00.
Perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini sangat pesat dan berpengaruh sangat signifikan terhadap pribadi maupun komunitas, segala aktivitas, kehidupan, cara kerja, metoda belajar, gaya hidup maupun cara berpikir. Oleh karena itu, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Manusia secara berkelanjutan membutuhkan pemahaman dan pengalaman agar bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara optimal dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman dan menyadari implikasinya bagi pribadi maupun masyarakat. Siswa yang telah mengikuti dan memahami serta mempraktekkan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan memiliki kapasitas dan kepercayaan diri untuk memahami berbagai jenis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan menggunakannya secara efektif. Selain itu siswa memahami dampak negatif, dan keterbatasan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran dan dalam kehidupan. Pemerintah dalam hal ini mendiknas melalui bidang kurikulum telah memberikan acuan untuk mempersiapkan penerus bangsa dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi seperti dalam visi mata pelajaran teknologi informasi dan komonukasi. Didasarkan pada visi mata pelajaran ini diharapkan siswa dapat menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan yang baru. Pendidikan sebagai pondasi pembangunan suatu bangsa memerlukan pembahuruan-pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman. Keberhasil dalam pendidikan selalu berhubungan erat dengan kemajuan suatu bangsa yang dampaknya meningkatnya kesejahteraan kehidupan masyarakat. Pada era teknologi tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu cepat. Akibatnya, sistem pendidikan konvensional tidak akan mampu lagi mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Pendekatan-pendekatan modern dalam proses pengajaran tidak akan banyak membantu untuk mengejaran perkembangan ilmu dan teknologi jika sistem pendidikan masih dilakukan secara konvensional. Keperluan akan penguasaan teknologi khususnya Teknologi Informasi (TI) telah diantisipasi oleh pemerintah dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan dimasukkannya kurikulum teknologi informasi dalam kurikulum 2004 mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Diharapkan dengan diemplementasikannya kurikulum TI ini akan meningkatkan kualitas proses pengajaran, kualitas penilaian kemajuan siswa dan kualitas administrasi sekolah. Unsri-Microsoft Center Of Excellence disingkat UMCE dimana MOU-nya ditandatangi pada tanggal 12 Agustus 2004 merupakan program profesional dalam bidang ICT dengan standar Internasional yang diselenggarakan atas kerjasama Universitas Sriwijaya dengan PT. Microsoft Indonesia bertujuan untuk melatih calon-calon tenaga ICT untuk menjadi tenaga ICT yang berkemampuan tinggi dalam mengemplementasikan produk dan teknologi Microsoft dalam pembuatan jaringan, database, dan pengoperasian aplikasi perkantoran. Tenaga-tenaga ICT berkampuan teknis tinggi akan menjadikan suatu lembaga memiliki asset yang mampu memberikan solusi secara efisien dan akurat. Sistem informasi yang baik menjadikan suatu lembaga menjadi efisien dalam perencanaan, pengambil kebijakan, pengontrolan. UMCE mendapat lisensi dari Microsoft untuk mengelola program profesional ICT berikut:
Microsoft Certified Profesional (MCP) Microsoft Certified Systems Administrator (MCSA) Microsoft Certified Database Administrator (MCDBA) Microsoft Office Specialist (MOS)
SMPN 1 adalah sekolah yang paling terbaik di Bali karena SMPN 1 terkenal gengan prestasinya yang banyak. Positif : SMPN 1 adalah sekolah bertaraf internasional. Negatif : di SMPN 1 masih ada anak yang melanggar tata tertib sekolah
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Nama : I Komang Khrisna Adhitya Pratama Kelas : VIIC No : 19 Tmpt/tgl lahir: Denpasar, 2 Mei 1996 Hobi : Bulu tangkis
|
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates
|